Posted by : Unknown Jumat, 05 Desember 2014

Mungkin di postingan inilah, ekeu mulai menunjukkan siapa ekeu sebenarnya

Tulisan serius pertama dari ekeu

"Catatam Kelam Masa Hidupku"


     Inilah aku, hal pertama yang kuingat adalah sebuah pisau dan urat nadi yang setengah berdarah. Kalau mau jujur, aku bukanlah orang yang bisa mengatur diri, apalagi orang lain. Saat bertumbuh, yang selalu tergiang di telinga bukanlah hal-hal indah seperti anak lainnya, melainkan kata-kata seperti, "aku mau mati", "tolong bunuh aku sekarang", "kenapa aku harus lahir?", dan semacamnya. Di rumah juga, tidak ada seorang pun yang pernah dengan lembutnya merangkulku untuk mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Aku muak dengan semua itu, pertengkaran, perselingkuhan, kedok, kebohongan, perlakuan, atau semacamnya. Berharap ingin hilang, jauh di atas segalanya.
     Apakah takdir yang membawaku ke sini? Ke jalan yang penuh dengan amarah, kegelapan, tangis, keputusasaan, dan keterpurukan. Saat-saat seperti, Ibu dan Ayahku bertengkar, saat Ayah mulai selingkuh, saat Ibu kabur dari rumah, saat Ibu selingkuh, saat Ayah mengusir Ibu dari rumah, saat di mana aku mulai mengenal bunuh diri, mencoba-coba mengiris pergelangan tanganku, meminum racun, dan membanting-bantingkan kepalaku ke tembok serta mencabut-cabut rambutku. Tidak jarang, aku disebut sebagai anak aneh, tidak tau bersosialisasi dengan orang lain, ataupun gila.
     Itulah mengapa, aku, sebagai orang yang normal, menciptakan dinding pemisah antara aku dengan orang lain. Aku tahu bahwa aku tidak boleh mempercayai siapa-siapa selain diriku karena orang lain, bisa saja berbohong. Aku ingat, aku pernah memisahkan diriku, dari yang senang dan penyendiri sebagai topeng yang menunjukkan aku baik-baik saja. Mengalihkan perhatian dari masalah yang asli itu tidak gampang, menonton anime, menggambar, bermain komputer, terobsesi dengan membongkar pasang barang, mengoprak-aprik isi internet, bermain game. Nyatanya apa? Setiap malam, aku dihantui oleh kenyataan itu, kenyataan bahwa aku sudah tidak tahan lagi, aku mau bunuh diri saja, semua tidak baik-baik saja. 
     Depresiku memuncak ketika komunitas "topi hitam" yang kuikuti bubar. Apalah dayaku sebagai anggota pengikut, toh aku bukan adminnya. Aku goyah, ingin berinteraksi dengan orang-orang di dunia maya yang sudah kukenal. Aku pun mulai menggali-gali, mencari karakter yang sama sepertiku, mulailah dari sana, sebuah image board yang lumayan terkenal dari mana asal meme. Telah kutemukan sebuah meme yang dapat menghapus ingatanku, untuk sementara.  
     Di rumah kontrakanku, aku dan Ibuku hidup melarat. Susah mencari makan, susah tidur (karena fasilitas yang kurang lengkap). Kemelaratan itu kurasakan sangat tidak enak. Bagaimana dengan Ayahku? Dia tinggal bersama nenek dan kakek di rumah besar dan makan seenaknya, tidak perlu memikirkan apa-apa. Mungkin, itulah salah satu alasan mengapa aku tidak ingin menikah karena aku takut, bisa saja suamiku nanti bertindak seperti Ayahku, senang memukuliku, berselingkuh, judi, mengusirku, ataupun melakukan tindakan-tindakan yang membuatku merasa tidak nyaman. Aku takut.
     Semenjak masuk SMA, aku bertekad untuk melupakan semua yang pernah kulakukan, kuhapus ingatan itu dengan lagu andalan tersebut. Mulai menjadi contoh bagi murid-murid karena aku merupakan murid yang lumayan cerdas, dapat masuk ke program percepatan kelas. Masa-masa awal adalah yang terindah tetapi lambat laun proses ajar mengajarnya membuatku mulai mengingat sesuatu yang tidak ingin kuingat, yaitu masa laluku dan hal-hal pahit yang pernah kulalui, sehingga aku pun keluar dari program tersebut.
     Menginjak kelas XI program bahasa, di sanalah aku mulai mengenal cinta. Jujur, aku sebenarnya tidak mau, tapi aku terlalu sayang dengannya. Kami mengalami pertengkaran, masa-masa sulit, bahagia, canda, tawa. Dia mengenal aku sebagaimananya aku, mengenal apa yang tidak asing bagiku, aku bahagia. Hubungan kami tidak direstui keluargaku, malah kami menjadi topik pembicaraan karena berbeda ras. Kebersamaan kami berdua dicoba, mulai guru, kepala sekolah, orang tua, kakak, dan orang lain. Dia juga sering memarahiku, memaki kalau sedang marah, namun, aku sudah terlanjur sayang padanya hingga rela melakukan apa saja untuknya.
     Yang paling kuingat darinya adalah insiden itu, saat dia menghisap rokok di depanku mengingkari janji yang Ia buat terhadapku dan dia malah memarahiku waktu kumarahi dia adalah hal yang akan selalu aku ingat dalam hidupku. Sewaktu kecil aku mengidap asma, tetapi setelah pelatihan dance yang pernah kuikuti, asmaku hilang bagai ditelan bumi. Janji bahwa kami akan rusak bersama kuikuti, tidak segan-segan mengikutinya menghisap rokok dan hampir membuatku mati kehabisan napas. Sakitnya sampai sekarang kutanggung, aku tidak mau sembuh. Memang benar, luka yang dibuat oleh orang yang paling disayangi tidak akan pernah hilang.
      Kelas XII merupakan masa sulit, kami harus melakukan serangkaian tes dan bimbingan agar dapat mengejar materi untuk siap mengikuti UN. Namun, yang diceritakan teman kami mengubah hidup kami, ternyata sekolah sedang mencari....

bersambung   

Itu aje dari ekeu
part 2nye nyusul ye
sekarang lu pada mulai ngenal ekeu
uhh, jadi tercengang :3
#fliesaway

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © WELCOME TO MY WORLD - Doge - Powered by Blogger - Designed by Scarlet Tracker -